#StartWithFundamental

Bootcamp Teknologi Tersalurkan Magang!

Tingkatkan keterampilan bersama Fundamental Codes dengan Mini Course & Bootcamp. Daftar sekarang dan dapatkan akses magang dengan berbagai perusahaan di Bali.

Mulai Sekarang

Kenapa Memilih Fundamental Codes?

Pilih Target Belajar Sesuai Keinginan

Pilih Target Belajar
Sesuai Keinginan

Beragam pilihan pembelajaran yang sesuai untuk mahasiswa

Materi Terstruktur dan Tepat Sasaran

Materi Terstruktur
dan Tepat Sasaran

Pembelajaran yang terarah membuat proses belajar menjadi efisien

Penyaluran Magang dan Gabung Komunitas

Penyaluran Magang
dan Gabung Komunitas

Jalin relasi dan bangun portofolio untuk siap magang di perusahaan pilihan.

Coba Course Gratis!
Gali Potensi Diri dan Buka Pintu Kesuksesan

Akses ke materi pembelajaran yang terstruktur dengan baik, fitur interaktif, dan panduan dari mentor ahli.

Lihat Materi

Jelajahi Materi Terbaru

Beragam pilihan materi belajar

Back-End Development:  Belajar Express.JS dengan Studi Kasus
Mini Course
#javascript #back end
1 bulan

Back-End Development: Belajar Express.JS dengan Studi Kasus

Kelas Back-end development ini menawarkan kesempatan bagi siswa untuk memahami studi kasus dan memanfaatkan Express.js sebagai framework utama dalam menyelesaikan berbagai masalah. Dalam kurikulumnya, siswa akan menguasai perintah dasar Linux, belajar mengoperasikan Node.js sebagai runtime JavaScript, memahami konsep Framework Express.js, serta menguasai Prisma sebagai ORM. Mereka juga akan mempelajari berbagai aspek penting, termasuk operasi CRUD, autentikasi, penanganan kesalahan, dan dokumentasi API. Seluruh proses pembelajaran dilakukan secara daring selama satu bulan penuh, dan sebagai hasilnya, siswa akan memiliki kemampuan untuk menyelesaikan proyek portofolio yang akan diakui dengan sertifikat penyelesaian. Adapun **pra-syarat** untuk mengikuti kelas ini : 1. Menguasai dasar - dasar logika pemrograman 2. Menguasai dasar - dasar bahasa pemrograman Javascript

Front-End Development: Belajar React dengan Studi Kasus
Mini Course
#frontend #web #react
1 bulan

Front-End Development: Belajar React dengan Studi Kasus

Kelas Front-end development ini menawarkan kesempatan bagi siswa untuk memahami studi kasus dan memanfaatkan React sebagai framework utama dalam menyelesaikan berbagai masalah. Dalam kurikulumnya, siswa akan memahai mengenai pengembangan front-end, menggunakan framework React, memahami konsep Component, Props, State, dan membuat user interfacce menggunakan library Mantine. Selain itu, siswa juga akan mempelajari berbagai aspek penting, fetching data, operasi CRUD, autentikasi, error handling, dan validasi form. Seluruh proses pembelajaran dilakukan secara daring selama satu bulan penuh. Pada akhir pembelajaran, setiap siswa akan menyelesaikan proyek akhir, serta melakukan showcase terhadap proyek yang dibuat. Setiap siswa yang berhasil menyelesaikan kelas hingga akhir, akan mendapat sertifikat penyelesaian.

Tunggu Apa Lagi?
Jelajahi Beragam Materi Yang Sesuai Dengan Potensimu

Daftarkan dirimu sekarang dan gali potensi terbaikmu.Jangan segan untuk tanya mincodes untuk kesulitanmu.

Tanya Sekarang

Baca Artikel Terkini

Pilihan artikel menarik

Dasar Penggunaan Method Array pada JavaScript
Senin, 11 September 2023

Dasar Penggunaan Method Array pada JavaScript

JavaScript adalah bahasa pemrograman yang kuat dan serbaguna yang sering digunakan untuk mengembangkan situs web interaktif. Salah satu fitur paling penting dari JavaScript adalah kemampuan untuk bekerja dengan array, yang merupakan kumpulan elemen yang dapat disimpan dalam satu variabel. Untuk memanfaatkan array dengan efisien, Anda dapat menggunakan berbagai metode array yang telah disediakan oleh JavaScript. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa metode array dasar yang berguna dalam pemrograman JavaScript. ### 1. push() dan pop() Metode push() digunakan untuk menambahkan satu atau lebih elemen ke akhir array, sementara pop() digunakan untuk menghapus elemen terakhir dari array. Berikut contoh penggunaannya: ``` let fruits = ['apel', 'pisang', 'jeruk']; fruits.push('mangga'); // Menambahkan 'mangga' ke dalam array fruits.pop(); // Menghapus 'jeruk' dari array ``` ### 2. shift() dan unshift() shift() digunakan untuk menghapus elemen pertama dari array, sedangkan unshift() digunakan untuk menambahkan satu atau lebih elemen di awal array: ``` let colors = ['merah', 'biru', 'hijau']; colors.shift(); // Menghapus 'merah' dari array colors.unshift('kuning'); // Menambahkan 'kuning' di awal array ``` ### 3. indexOf() dan includes() Metode indexOf() digunakan untuk mencari indeks dari elemen tertentu dalam array, sedangkan includes() digunakan untuk memeriksa apakah elemen tertentu ada dalam array: ``` let numbers = [1, 2, 3, 4, 5]; let index = numbers.indexOf(3); // Mengembalikan indeks 2 let hasFive = numbers.includes(5); // Mengembalikan true ``` ### 4. forEach() forEach() digunakan untuk mengulangi setiap elemen dalam array dan menjalankan fungsi yang diberikan untuk setiap elemen: ``` let fruits = ['apel', 'pisang', 'jeruk']; fruits.forEach(function (fruit) { console.log(fruit); }); ``` ### 5. map() `map()` digunakan untuk membuat array baru dengan mengubah setiap elemen dari array asli: ``` let numbers = [1, 2, 3, 4, 5]; let doubledNumbers = numbers.map(function (number) { return number * 2; }); ``` ### 6. filter() filter() digunakan untuk membuat array baru yang berisi elemen-elemen yang memenuhi kondisi tertentu: ``` let numbers = [1, 2, 3, 4, 5]; let evenNumbers = numbers.filter(function (number) { return number % 2 === 0; }); ``` ### 7. reduce() reduce() digunakan untuk mengurangi array menjadi satu nilai dengan menjalankan fungsi kumulatif pada setiap elemen: ``` let numbers = [1, 2, 3, 4, 5]; let sum = numbers.reduce(function (accumulator, currentValue) { return accumulator + currentValue; }, 0); // Mengembalikan hasil penjumlahan seluruh elemen, yaitu 15 ``` Itu adalah beberapa metode dasar yang sering digunakan dalam pemrograman JavaScript untuk bekerja dengan array. Dengan memahami dan menguasai metode-metode ini, Anda dapat membuat kode yang lebih efisien dan mudah dibaca. Jika Anda ingin memahami lebih dalam tentang metode-metode array atau menggali lebih dalam ke dalam pemrograman JavaScript, pastikan untuk memeriksa dokumentasi resmi JavaScript di MDN Web Docs. Semoga artikel ini membantu Anda memahami dasar-dasar penggunaan metode array pada JavaScript. Teruslah belajar dan menjelajahi potensi JavaScript yang tak terbatas! Semoga blog ini bermanfaat dalam memahami dasar-dasar penggunaan metode array pada JavaScript. Jangan ragu untuk menggali lebih dalam dan mencoba sendiri penggunaan metode-metode ini dalam kode JavaScript Anda. Teruslah belajar dan mengembangkan keterampilan pemrograman Anda!

Apa itu Algoritma Hashing?
Sabtu, 18 Mei 2024

Apa itu Algoritma Hashing?

Jika kamu ingin menjadi seorang Cyber Security Specialist, Backend Developer, or Data Scientist, maka kamu perlu tahu tentang hashing. Hashing merupakan alat bantu yang penting untuk autentikasi data dan pengamanan data. Belum pernah mendengar apa itu Hashing sebelumnya? Santai, jangan khawatir, bersama dengan tulisan ini kalian akan mengetahui apa itu hashing, gimana cara kerjanya, study case nya, dan beberapa algoritma hashing yang populer. ### Apa Itu Hashing? Hashing adalah proses untuk mengkonversi data, bisa data teks, nomor, ataupun file menjadi rangkaian frasa acak dengan panjang yang tetap. Data di konversi menjadi rangkaian frasa acak, atau sering disebut dengan hash value, dengan menggunakan algoritma khusus yang dinamakan hash function. ![1200px-Cryptographic_Hash_Function.svg.png](https://storage.googleapis.com/fundamental-codes.appspot.com/Image/1200px_Cryptographic_Hash_Function_svg_1baad3e490/1200px_Cryptographic_Hash_Function_svg_1baad3e490.png) Sebagai gambaran, anggaplah kalian mempunyai sebuah hash function yang selalu menghasilkan hash value dengan panjang 32 huruf yang acak dan unik. Apakah kalian ingin membuat hash value untuk kata “Funcode” ataupun teks pidato sepanjang 10 paragraf, hasil hash value nya selalu akan memiliki panjang 32 huruf. ### Bagaimana cara kerja hashing? ![0_ArL1Ux9LWr_fGbkb.png](https://storage.googleapis.com/fundamental-codes.appspot.com/Image/0_Ar_L1_Ux9_L_Wr_f_Gbkb_b07a2dc240/0_Ar_L1_Ux9_L_Wr_f_Gbkb_b07a2dc240.png) Secara sederhana cara kerja hashing adalah sebagai berikut: 1. Siapkan data yang akan dikonversi, bisa berupa angka, teks, ataupun file. 2. Data yang pendek akan langsung diproses oleh algoritma hash dan menghasilkan hash value, tapi data yang panjang akan dibagi-bagi menjadi blok-blok yang lebih pendek. Banyak atau sedikit nya blok yang dihasilkan tergantung pada permintaan seberapa panjang hash value yang akan dihasilkan. Makin panjang hash value, maka makin banyak blok yang akan dibuat. 3. Ketika blok-blok data sudah siap, maka blok data tersebut di konversi menjadi hash value, sesuai dengan algoritma hash value yang digunakan. 4. Setelah proses selesai, hash value bisa disimpan untuk penggunaan selanjutnya. ### Ciri-ciri algoritma hashing Ada banyak sekali algoritma untuk proses konversi data menjadi hash value (hashing), tapi ada beberapa karakteristik yang bisa kita lihat di banyak hash function, antara lain: #### Deterministic Ketika kamu menggunakan input data yang sama dan algoritma hashing yang sama, maka hasil akhir hash value nya harus nya sama. Idealnya, dua input data yang berbeda tidak boleh memiliki output hash value yang sama. Ketika suatu algoritma hashing menghasilkan hash value yang sama untuk dua input data yang berbeda itu disebut dengan collisions. Algoritma hash yang baik harus memiliki kemungkinan yang rendah untuk terjadi nya collisions. #### Quick Computation Algoritma hashing bekerja dengan membagi-bagi data besar menjadi data-data yang lebih kecil untuk menghasilkan hash value. Algoritma hashing yang bagus adalah yang mampu memproses konversi data dengan cepat dan efisien. #### Irreversible Hash value yang dihasilkan oleh Algoritma hash tidak bisa dibalikan kembali, maksudnya, ketika kita inputkan data misalnya “Coding itu menyenangkan” dan menghasilkan hash value “khj8901yhf79183rhh”, tapi “khj8901yhf79183rhh” tidak bisa dikonversi balik menjadi kalimat “Coding itu menyenangkan”. Ketika kalian membutuhkan algoritma yang bisa reversible, maka kalian bisa menggunakan algoritma yang bernama <u>algoritma enkripsi dekripsi</u>. ### Algoritma hashing yang populer? Sejak awal perkembangan dunia teknologi digital, sudah banyak algoritma hashing yang di kembangkan, tiap-tiap dari mereka dengan metode, kelebihan, dan kekurangan masing-masing. Beberapa algoritma yang populer antara lain MD5, SHA, CRC32, Bcrypt, dan Argon2. Tiap-tiap dari algoritma ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, jadi kalian bisa gunakan sesuai kebutuhan dan pada tempatnya. ### Hashing algoritma dipakai untuk apa saja? Hari ini, hashing algoritma sudah banyak diaplikasikan di berbagai jenis hal, seperti mengamankan data sensitif seperti tanda tangan digital atau password, karena password tidak boleh diketahui oleh siapapun termasuk pengembang aplikasi demi keamanan data pengguna. Hashing juga bisa digunakan untuk mendeteksi perubahan data, karena ketika dua data yang berbeda kita hash, maka akan menghasilkan hash value yang berbeda pula. Selain itu algoritma hash juga digunakan pada teknologi blockchain untuk mencatat data transaksi. Dengan menggunakan teknologi hash maka data transaksi yang ada tidak bisa manipulasi oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. ### Next Action Untuk lebih mengetahui dan mempelajari bagaimana cara implementasi algoritma hash pada keamanan website kalian bisa ikuti [Mini Class Back-End Development: Belajar Express.JS dengan Studi Kasus](https://www.fundamentalcodes.id/materi/4/). Pada Kelas tersebut, tidak hanya diberitahu bagaimana cara implementasi hashing pada teknologi web, kalian juga akan diberikan materi javascript dasar, pembuatan aplikasi crud sederhana, bahkan sampai dengan manipulasi database untuk penyimpanan data secara langsung.